Senin, 05 November 2012

Tugas Terbuang

1 komentar


Monumen Bunga di Ijen Malang adalah tempat yang begitu ramai dikunjungi masyarakat di hari Minggu. Ratusan orang berduyun – duyun berolahraga ataupun hanya sekedar melihat – lihat keramaian di tempat tersebut. Terkadang juga ada sebuah panggung yang diisi acara oleh iklan – iklan.
            Di satu sudut Monumen Bunga terdapat sebuah komunitas yang menarik hati orang – orang yang lewat. Komunitas tersebut adalah komunitas pecinta reptil. Beberapa orang membawa reptil mereka dan memamerkannya di trotoar. Tidak sedikit orang yang meminta untuk di foto persama reptil tersebut. Pada hari Minggu, 4 September 2012 komunitas tersebut membawa ular piton.
            Beberapa orang laki – laki maupun perempuan meminjam ular piton milik seorang pawang piton bernama Sinyo. Dan bukan orang dewasa saja, seorang anak kecil asli Sawojajar Malang bernama Reva memberanikan dirinya menggendong ular piton milik Sinyo.
            Dua orang anggota komunitas pecinta reptil, Sinyo dan Tri mengaku menjadi anggota di komunitas tersebut hanyalah sebagai hobi mereka. Karena memang komunitas tersebut di Malang hanyalah untuk penghobi, tidak seperti di Banyuwangi dan Kediri yang memiliki komunitas pecinta reptil yang benar – benar terkoodinir.
            Sinyo mengaku tidak mengkhawatirkan orang yang meminjam pitonnya selama masih dalam pengawasannya. Karena ular tersebut akan jinak selama bersama pawangnya. Sinyo tidak berani menyewakan pitonnya, karena ia takut piton akan marah apabila mendapat perlakuan yang salah. Pawang piton berumur 22 tahun ini telah 13 tahun hidup bersama piton. “Saya sebenarnya telah mengenal ular sejak saya lahir, karena keluarga saya adalah keluarga pecinta ular. Tetapi ayah saya menunggu saya cukup umur untuk merawat ular saya sendiri” begitu ujar Sinyo.
            Awalnya Sinyo membeli ular piton - piton dari seorang seller ketika piton – piton tersebut masih kecil. Dan Sinyo merawatnya sampai piton tersebut siap kawin dan diternakkan. Teknik pengawinannya pun tidak mudah, yaitu perlu mengetahui bahwa si piton mengalami obesitas atau tidak. Karena piton yang mengalami obesitas atau kegemukan akan mengalami kegagalan apabila dikawinkan.
            Di komunitas pecinta reptil tersebut terdapat beberapa spesialis, yaitu penjinak retik, penjinak molap, penjinak cornsnake, papua rencis, dan lain – lain. Sinyo sendiri adalah seorang penjinak piton jenis retik. Dia memiliki seekor piton retik berumur 1,7 tahun seberat 5 kg. Dia memelihara piton tersebut di dalam kontrakannya. “Di kontrakan saya merawat piton retik saya secara terlepas, tetapi saya harus rutin memberikan makan selama seminggu sekali berupa 2,5 kg kepala ayam rebus. Penakluk piton tersebut mengaku merawat piton tidaklah sulit, hanya doperlukan perhatian ekstra agar piton tetap dalam keadaan sehat.       




*Berita sederhana ini sebenarnya adalah untuk memenuhi tugas jurnalistik, tetapi karena pengumpulannya tidak jadi maka saya putuskan menulis di blog ini. ( pengalaman pertama saya menggendong ular piton ) :D Malang, 4 November 2012



         
         
          

One Response so far

  1. Unknown says:

    join and register !
    ajak tmen tmen..
    http://softcoffee.wall.fm/

Leave a Reply